SILATURAHIM, PERTEMUAN DAN PERPISAHAN

Beberapa waktu yg lalu, teman SMP ku menikah. Malam hari jam 20.00,
sehari sebelum akad;  aku, 2 orng temanku berkunjung dan ngobrol dgn
sang calon pengantn sampai jam 02.30 pagi. Gileee bener ! Sampe lemes
ini badan. Andai esok hari acaranya bukan akad mungkin kami akan
ngobrol sampe subuh. Betapa sulit rasanya berpisah dgn sahabat yg
bgitu dekat dan tahu luar dalam diri kita. Apalagi setelah tahu dia
akan tinggal di Jakarta-tmpt asal istrinya. Salah satu dr kami
berharap silaturahmi ini akan ttp terjalin. Bila tdk bisa, smoga anak2
kami bs meruskan.

Dalam obrolan yg tak bisa diungkapkan dgn kata2 bgm kebahagian kita –
karena telah berpisah hampir 10 thn lbh, dia memberi aku berbagai
nasehat yg jitu dan menusuk. Ternyata aku masih 'anak2' dan terlalu
banyak main2. Aku berterimakasih pdnya atas nasehat2 itu.

Aku sendiri pesimis, apakah stlh mlm itu kami akan terus kontak.
Setelah berkeluarga tentu mereka punya urusan sendiri2. Setelah
menikah mrk akan cepat2 nyari rumah, kemudian mikirin pekerjaan. Stlh
anak lahir, muncul urusan susu, sekolah anak, baju anak dan tetek
bengeknya. Apalagi bg laki2 yg harus mikirin nafkah dan kemauan mertua
yg kadang sulit dikompromikan.

Teman2, itu kisah nyata org2 biasa. Mereka bkn aktivis sprt kalian.
Mereka org biasa, namun tetap memandang silaturahmi dan persaudaraan
lebih berharga dari emas. Sampai2 aku tak menyangka pd H+2 dia dan
istrinya dtg silaturahmi ke rumahku.

Teman2, milis ini hanya media silaturahmi kita. Ini media agar kita
tetap istiqomah di jalan (dakwah)-Nya. Ini bukan sekadar membuang
kerinduan lewat dunia maya. Ini bukan silaturahmi biasa yg setelah
tukar kabar lalu tdk ada perubahan dalam pola sikap dan pikir kita
sehari-hari. Oleh karena itu, saya amat maklum bila ada teman2 yg
teriak2 kenapa milis ini (kadang) sepi.

Bagi saya, biarlah milis ini sepi. Biarlah kita berpisah, tak pernah
bertemu dan berkomunikasi lagi bila itu untuk menguatkan Islam dan
jalan dakwah yg sedang kita bangun. Lebih baik milis ini sepi untuk
selamanya bila itu bisa membuat kita istiqomah di jalanNya.  Biarlah
saya lupa nama kalian semua asal panji2 kebesaran Islam dan
KebesaranNya jelas terlihat di kepala dan membuat saya terus
memperjuangkannya.

Bagi teman2 yg telah jauh di sana dan mencoba menjadi se-sosok manusia
yg sempurna di mata makhluk dan Khalik, istiqomah-lah di jalanNya. Kau
boleh melupakanku, tapi jangan kau lupakan mengapa kita berusaha
berkumpul, membentuk jamaah yg kita belajar saling mengingatkan di
dalamnya. Kau boleh disibukan dgn tanggung jawab yg terus menggunung
dipundakmu, kau boleh pergi jauh dan bertemu dgn orang2 yg baru
mengenalmu tapi tetaplah menjadi seorang yg dulu bersemangat
menyuarakan kebenaran (Islam).

Tak pantas aku memberi nasehat, tapi paling tdk dgn ini kamu ingat
dulu kita pernah berjuang bersama.

INGAT ! Kepuasan pd diri telah banyak membinasakan para salik
sepanjang sejarah. Hal yg sama telah melemahkan semangat para pejuang
kebenaran. Mereka merasa telah berkorban habis-habisan, tetapi
hasilnya tdk ada. Kalian dapat menemukan perasaan ini pd orang-orang
saleh di sudut mesjid dan terus di sana sampai entah kapan, kemudian
pd para demonstran reformis yg telah mendapat kursi empuk dan tengah
leyeh2 di rumah dgn anak-istrinya. Yangg pertama menghapuskan
ibadatnya, yg kedua menyia-nyiakan pengorbanan kawan-kawannya.

Kepada siapa saja diantara Anda yg sedang berjuang menegakkan
kebenaran  dan mulai merasa "Sudah waktunya aku memetik hasilnya" ,
bacalah doa Nabi Muhammad SAW, ketika ia berlindung di kebun Utbah dgn
kaki berlumuran darah, "YA ALLAH KEPADAMU AKU ADUKAN KELEMAHAN DIRIKU,
KETIDAKBERDAYAANKU DAN KEHINAANKU DI MATA MANUSIA. WAHAI YANG MAHA
KASIH DAN MAHA SAYANG, WAHAI ALLAH ORANG2 YANG TERTINDAS. KEPADA
TANGAN SIAPA AKAN KAU SERAHKAN DAKU ? KEPADA ORANG YANG JAUH
MEMPERLAKUKANNKU DENGAN BURUK ? ATAU KEPADA MUSUH YANG KAU BERIKAN
KEPADANYA KEKUASAAN UNTUK MELAWANKU ? SEMUANYA AKU TIDAK PEDULI,
ASALKAN ENGKAU TIDAK MURKA KEPADAKU. ANUGERAHMU BAGIKU LEBIH AGUNG DAN
LEBIH LUAS. AKU BERLINDUNG PADA CAHAYA RIDHAMU, YANG MENYINARI
KEGELAPAN. JANGANGLAH MURKAMU TURUN KEPADAKU. JANGANLAH MARAHMU
MENIMPAKU. KECAMLAH DAKU SAMPAI ENGKAU RIDHA. TIDAK ADA DAYA DAN
KEKUATAN KECUALI MELALUIMU."

0 komentar:

Copyright © 2012 MZGZ's blog.